SOAL dan JAWABAN Perencanaan Pendidikan
Nama : Sri Rahayu Tugas : UTS
NIM : 143100163/PK Dosen
: Bpk. Mianto Nugroho Agung,M.Th
MK :
Perencanaan Pendidikan
SOAL
dan JAWABAN
1.
Tulislah aspek-aspek penting dari konsep dasar perencanaan
Hakikat perencanaan, bisa dikatakan
sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan secara sistematis dan efesien, alat,
suatu rancangan yang akan di realisasikan. Tujuan dari pada perencanaan adalah
sebagai patokan, panduan terhadap apa yang akan dicapai. Kapan perencanaan
dilaksanakan? Yaitu pada awal kegiatan (mengarahkan), on going (menuntun,
memonitor) dan post program atau di akhir (mengevaluasi). Landasan Teologis dari perencanaan
pembelajaran. Tubuh Kristus, Dia adalah Allah yang sistematis, seorang
organisator yang hebat, sehingga bisa memastikan semua bagian kerja yang sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Dalam kaitannya membangun rumah, Yesus juga
Pribadi yang menekankan pentingnya perencanaan. Letak perencanaan di dalam
managemen, managemen merupakan ilmu yang memberdayakan orang melalui cara yang
terbaik dan cara yang terbaik tersebut antara lain perencanaan, pendelegasian
(fungsi managemen berupa tindakan memilih, menentukan dan menetapkan orang
sesuai dengan formasi), pelaksanaan (suatu fungsi managemen dalam bentuk
kegiatan produksi baik barang maupun jasa, supervisi, politik, kantor sampai
akhir produk), dan monitoring evaluasi (fungsi managemen dalam bentuk
pengawasan proses eksekusi atau pelaksanaan untuk memastikan pelaksanaan itu
sesuai dengan planing). Mamfaat dari pada perencanaan pembelajaran antara lain
sebagai alat pengarah, meningkatkan kapasitas sekaligus mengurangi ketidak
pastian, memperkecil potensi salah dalam pengambilan keputusan, memperkecil
tumpang tindih dan perencanaan memberi fungsi tolok ukur eksekusi.
Perencanaan pengajaran merupakan suatu
cara untuk mencapai tujuan pengajaran secara sistematis dan efesien. Peran
pengaran adalah proses yang dilakukan secara sistematis yang dilakukan oleh
guru ketika membimbing, membantu, mengarahkan nara didik untuk memiliki pengalaman
belajarnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Jika di lihat dari sudut
pandang, perencanaan pembelajaran sebagai teknologi teknos dan logos, ketika
memberi arahan dan mengurangi ketidak pastian. Perencanaan pembelajaran sebagai
suatu, disiplin, atoran, norma, sebagai proses (secara intensif), sebagai ilmu
bagi para pihak (nara didik, guru, sekolah, yayasan dll), dan juga sebagai
realitas bukan hayalan yang memungkinkan untuk di laksanakan. Pentingnya
perencanaan pembelajaran adalah sebagai petunjuk arah kegiatan guru, menjadi
pola dasar tugas dan wewenang para pihak, menjadi pedoman kerja bagi dua unsur
penting yaitu guru dan nara didik, menjadi alat ukur yang efesien suatu proses
kerja, menjadi bahan penyususnan data untuk verifikasi dan apresisasi, serta
efektif dan efesiennya kinerja para pihak dalam hal menghemat waktu, mengatasi
penundaan, evaluasi proses on going. Ada pun unsur-unsur yang ada dalam
perencanaan pembelajaran antara lain yaitu signifikasi (ke sesuaian),
Visibilitas (kemudahan), relevansi, kepastian, ketelitian, adaptabilitas (ke
sesuaian), waktu, monev dan isi (tujuan setandart kopetensi SK/KD, program,
personal (guru), keuangan, fasilitas (lep, perpus, ruang kelas, gedung dll),
struktur organisasi, kontekstual). Ada beberapa hambatan yang harus di ketahui
dalam perencanaan pembelajaran antara lain yaitu tujuan terlalu datar, terlalu
luas, tinggi atau sempit, evaluasi yang tidak adil, salah strategi penyajian
dan presentasi dan metode yang tidak tepat sasaran.
2. Mengapa dunia pendidikan Indonesia
mengalami keterpurukan luar biasa hingga kalah dari semua negara ASEAN?
(sebutkan minimal 5 penyebabnya)
Beberapa masalah yang dekat dengan kita,
yang telah banyak di jumpai mengenai merosotnya pendidikan di negara ASEAN,
adapun beberapa masalah tersebut antara lain:
a.
Kuliatas
guru (pengajar), dalam kenyataannya, masih ada banyak guru-guru yang memang
belum menjalankan fungsinya sebagai pengajar yang baik dan belum profesional.
Guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan ke ahlian khusus
dalam bidang studi dan keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Dalam dunia pendidikan guru sangat
penting dan menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan
pengembangan karakter peserta didik dalam sebuah pembelajaran. Dengan adanya
guru yang belum profesional bisa mengakibatkan pembelajaran yang hanya seadanya
saja, karena tidak ada managemen pendidikan yang baik dan terstruktur dan pada
akhirnya nara didik tidak mendapatkan sesuatu. Sebuah pembelajaran akan
terlaksana dengan baik dan sukses jika ada sebuah managemen yang dibuat oleh
guru. Guru yang berkualitas harus mampu memanagemen setiap pembelajaran yang
nantinya akan disampaikan kepada nara didiknya. Di sinilah, kualitas pendidikan
terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang di laksanakan oleh guru di tentukan
oleh kualitas gurunya.
b.
Iklim pembelajaran. Apakah pembelajaran yang ada itu menyenangkan,
membangun dan memotivasi nara didik? Atau sebaliknya, apakah pembelajaran yang
ada setiap harinya hanya seadanya, tidak menyenangkan serta membosankan?. Jika
pembelajaran yang dilaksanakan setiap harinya monoton, maka kemungkinan besar
para nara didik bosan dengan belajar atau bahkan malas datang ke sekolah untuk
belajar, hal tersebut akan menjadi sebuah alasan bagi anak untuk tidak belajar
karena memang anak tahu bahwa kegiatan pembelajarannya hanya seperti itu. Namun,
akan berbeda jika pembelajaran yang ada setiap harinya disekolah itu
menyenangkan, membangun dan memotivasi nara didik. Dari semua itu memang di
butuhkan guru yang profesional, pengajar yang mampu membangun minat dan
keinginan anak untuk terus belajar melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan,
membangun dan memotivasi. Guru menjadi fasilitator yang diperlukan nara didik
untuk belajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar, harus mampu menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif dan mampu menentukan dan menguasai metode yang
akan digunakan untuk proses belajar mengajar.
c.
Perubahan
kurikulum, kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia juga telah menjadi salah
satu penyebabnya. Mengingat, sering adanya perubahan kurikulum
pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu karena fokus
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum
yang baru. Jika perubahan tersebut tidak segera di tangani maka hal ini dapat
mengakibatkan terpuruknya pendidikan yang berkelanjutan.
d.
Fasilitas
yang dipakai, fasilitas menjadi salah satu masalah dalam sebuah pendidikan jika
melihat bahwa masih banyaknya sekolahan-sekolahan dan juga perguruan-perguruan
tinggi yang gedungnya rusak, media-media untuk belajar kurang, tidak adanya
perpustakaan, labolatorium tidak standart atau bahkan tidak ada dll. Hal ini
tentu menjadi sebuah hambatan tersendiri bagi para nara didik yang belajar
didalamnya. Yang pada akhirnya para nara didik sulit untuk mengembangkan diri.
e.
Mahalnya
biaya pendidikan, bisa di katakan bahwa pendidikan itu mahal, mahalnya biaya yang
harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Karena dunia
pendidikan mahal pada akhirnya anak-anak miskin yang sudah bersekolahpun harus
berhenti karena tidak sanggup lagi membayar biaya pendidikan tersebut. Hal ini
mengakibatkan kalahnya pendidikan negara ASEAN dengan nerara-negara lain.
3.
KTSP dan KURTILAS[1]
|
No
|
KTSP
|
KURTILAS
|
|
1.
|
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi
tertentu
|
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi.
(Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
|
|
2.
|
Pembelajaran
tematik dilaksanakan kelas 1-3 SD
|
Pembelajaran
tematik dilaksanakan kelas 1-6
|
|
3.
|
Ada
tiga aspek pengembangan pendidikan di SD yaitu: sikap, pengetahuan dan
keterampilan
|
Ada
empat aspek pengembangan pendidikan di SD yaitu: spiritual keagamaan, sikap
personal-sosial, pengetahuan dan keterampilan
|
|
4.
|
Tingkat
SD ada 10 mata pelajaran yang di ajarkan yaitu pend. Agama, Pkn, Bahasa
Indonesia, MTK, IPA, IPS,SBK, Pend. Jasmani, dan Kesehatan serta Muatan Lokal
dan Pengetahuan Diri.
|
Tingkat
SD ada 8 mata pelajaran yang di ajarakan yaitu Pend. Agama, Pkn, Bahasa
Indonesia, MTK, SBK, IPA, IPS, Pend. Jasmani dan Kesehatan
|
|
5.
|
Beban
belajar kelas 1-3 SD 26-28 jam perminggu, kelas 4-6 SD 32 jam perminggu
|
Beban
belajar kelas 1-3 SD 30-32 jam perminggu, kelas 4-6 SD 36 jam perminggu
|
|
6.
|
Mata
pelajaran di rancang berdiri sendiri dan memiliki kompetnsi dasar sendiri
|
Mata
pelajaran di rancang terkait satu sama lainnya dan memiliki kompetensi dasar
yang diikat oleh kopetensi inti dari tiap kelas
|
|
7.
|
Bahasa
Indonesia sejajar dengan mata pelajaran lain
|
Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain (sikap, keterampilan dan
berbahasa)
|
|
8.
|
Jenis
kurikulum: tiap jenis konten pembelajaran di ajarkan terpisah
|
Berbagai
jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu saa lain
|
|
9.
|
TIK
di ajarkan sebagai mata pelajaran terpisah
|
TIK
di ajarkan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya
|
|
10.
|
Tema
yang diajarkan pada kelas 1-3 SD setiap sekolah boleh menentukannya sendiri
|
Tema
yang diajarkan pada kelas 1-6 SD sudah ditentukan oleh pemerintah
|
|
11.
|
Bahasa
inggris di ajarkan sebagai mata pelajaran yang terpisah
|
Bahasa
inggris di masukkan pada ekstra kurikuler
|
|
12.
|
Pramuka
tidak sebagai mata pelajaran wajib disekolah
|
Pramuka
sebagai mata pelajaran wajib pada ekstra kurikuler
|
|
13.
|
Ujian
nasional sebagai penilaian akhir untuk jenjang pendidikan tertentu di susun
oleh pemerintah dan dilakukan secara nasional. Selain untuk menentukan
kelulusan juga untuk penilaian diri sekolah
|
Ujian
Mutu Tingkat Kompetensi sebagai penilaian akhir untuk jenjang pendidikan
tertentu di susun oleh pemerintah dan dilakukan secara nasional. Siswa kelas
2 dan 4 mengikuti Ujian Tingkat Kompetensi yang dilakukan oleh
provinsi/kabupaten.
|
|
14.
|
Pendekatan
ilmiah dengan mengamati, bertanya, mengelompokkan, memperkirakan,
menginferensi, menyimpulkan
|
Pendekatan
kontekstual dan konstruktivisme dengan menggunakan alam sebagai labolatorium
dan menganggap siswa sudah punya pengetahuan
|
|
15.
|
Selabus
dan RPP sudah di susun oleh pemerintah dalam buku pedoman guru dan buku untuk
siswa
|
Silabus
dan RPP harus disusun oleh guru berdasarkan KD yang dikembangkan menjadi
indikator
|
|
16.
|
Guru
di bebankan pada administrasi kelas sementara kegiatan mengajar menjadi
prioritas ke dua
|
Guru
tidak dibebani dengan administrasi kelas sehingga kegiatan mengajar menjadi
prioritas pertama
|
|
17.
|
Guru
pasif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
|
Guru
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa tapi bermakna
|
|
18.
|
Pembelajaran
menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor namun, dalam
pelaksanaannya masih pada kognitif saja termasuk penilaian masih berbentuk
tes tertulis saja.
|
Pembelajaran
menekankan pada aspek sikap, pengetahuan, keterampilan dan melakukan dan
penilaian berbentuk tes dan non tes.
|
|
Dengan
tabel diatas, sesungguhnya kurikulum 2013 melengkapi KTSP yang memang sudah
ada. Hanya memang ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dan kelebihan di
setiap masing-masing kurikulum tersebut. Salah satu kekurangannya adalah di
KTSP guru hanya pasif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa dan di KURTILAS adalah kebalikan dari KTSP Guru harus lebih
kreatif dan inovatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa tapi bermakna. Kelebihan dari KTSP memudahkan guru
karena tidak membuat RPP, karena RPP sudah di susun oleh pemerintah dalam
buku pedoman guru dan buku untuk siswa. Sehingga guru hanya mempelajari dan
memahaminya.
|
||
[1] Jurnal Pendidikan
Penabur – No.22/Tahun ke-13/Juni 2014 91, Perbedaab Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006 dan Kurikulum 1013
Komentar
Posting Komentar